laporan praktikum rangkaian
seri dan paralel
I. Judul dan Tanggal Praktikum
a. Judul : Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel
b. Tanggal Praktikum : 02 januari 2013
II. Tujuan Praktikum
· Memahami prinsip rangkaian seri dan parlel.
III. Dasar
Teori
Rangkaian
listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang saling berhubungan yang di
dalamnya terdapat hambatan (R) dan sumber arus listrik (elemen, E atau ɛ) sehingga pada rangkaian tersebut mengalir arus listrik.
Pada dasarnya ada dua jenis rangkaian listrik, yaitu : rangkaian seri dan
paralel.
a.
Rangkaian seri


Banyaknya
muatan lisrik yang mengalir tiap satuan waktu adalah sama di sepanjang
rangkaian. Jumlah muatan yang mengalir tiap satuan waktu adalah besaran kuat
arus, sehingga kita mendapati sifat yang khas dari rangkaian seri, yaitu :
“kuat arus di sepanjang rangkaian adalah sama.”
Bila kuat arus
pada hambatan R1, R2, dan R3 berturut-turut I1,
I2,I3, sedangkan arus rotal pada rangkaina
disebut I, maka : I1= I2=I3=I
Beda potensial
pada masing-masing hambatan dapat dihitung dengan persamaan hukum Ohm, V=IR,
yang berarti bila harga masing-masing resistor adalah V1 : V2 : V3 =IR1 : IR2
: IR3
b. Rangkaian paralel
Rangakain
listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama.
Sifat khas dari
rangkaian paralel adalah “beda potensial
pada masing-masing cabang adalah sama.”
Bila V1 adalah tegangan pada
resistor R1 , V2
adalah pada resistor R2 dan V3
adalah tegangan pada resistor R3 maka berlaku : V1 =V2 =
V3
Kalau rangkaian
seri berlaku sebagai pembagi tegangan,
maka rangkaian paralel berlaku sebagai pembagi
arus. Hal ini karena sesuai hukum Kirchoff, bahwa arus total pada rangkaian
akan dibagi-bagi ke masing-masing cabang melalui rasio I1 : I2 : I3 = I/R1
: I/R2 : I/R3
Gabungan antara rangkaian seri dan
rangkaian paralel disebut rangkaian
seri-paralel (kadang disebut sebagai rangkaian campuran).
IV. Alat dan Bahan
· Empat buah batu baterai 1,5 volt
· Enam buah lampu kecil 3 volt dan
tempatnya
· Kabel listrik secukupnya
· Dua buah sakelar tombol sederhana
· Sebuah isolasi listrik
· Sebuah gunting
V. Prosedur Kerja
1. Buatlah rangkaian seri seperti tampak
pada gambar di bawah ini!
2. Tekan tombol dan amatilah nyala lampu.
3. Lepas salah saut lampu dari tempatnya dan
tekan kembali tombol, amatilah apa yang terjadi.
4. Buatlah rangkaian paralel seperti
tampak pada gambar di atas.
5. Tekan tombol dan amatilah nyala lampu,
kemudian bandingkan dengan nyala lampu seri.
6. Lepas salah satu nyala lampu dan tekan
kembali tombol, amatilah nyala lampu yang terjadi dan bandingkan dengan nyala 2
buah lampu sebelumnya.
VI. Analisis Data dan Pembahasan Pertnyaan
a.
Hasil Pengamatan
b.
Pembahasan Pertanyaan
1. Bila lampu pada salaj satu rangkaian
seri dilepas, apakah lampu yang satu masih menyala?
Jawab : Tidak, karena masih terhubung dalam satu
rangkaian dan baterai terhubung dengan dua lampu dalam satu jalur, sehingga
bila satu lampu lepas, yang lain ikut mati.
2. Bila salah satu lampu pada rangkaian
paralel dilepas, apakah lampu yang lainnya masih menyala?
Jawab : Ya, karena pada sistem rangakaian paralel
apabila salah satu mati maka lampu yagn lain akan tetap menyala.
3. Coba ulangi percobaan dengan menambah
satu buah lampu yang diserikan dengan kedua lampu lainnya pada rangkaian seri,
apa yang terjadi dengan nyala ketiga lampu?
Jawab :
4. Coba ulangi percobaan dengan menambah
satu buah lampu yang diparalelkan dengan kedua lampu lainnya pada rangkaian
paralel, apa yang terjadi dengan nyala ketiga lampu?
Jawab :
5. Coba ulangi percobaan dengan menambah
satu buah baterai yang diserikan dengan baterai yang lain pada rangkaian seri,
apa yang terjadi dengan nyala kedua lampu?
Jawab :
6. Coba ulangi percobaan dengan menambah satu
buah baterai yang diparalelkan dengan baterai yang lain pada rangkaian seri,
apa yang terjadi dengan nyala kedua lampu?
Jawab :
7. Coba ulangilah percobaan dengan
menambah sebuah baterai yangdiserikan degnan baterai yang lain pada rangkaian
paralel, apa yang terjadi dengan nyala kedua lampu?
Jawab :
8. Coba ulangilah percobaan degnan
menambah sebuah baterai yang diparalelkan dengan baterai yang lain pada
rangkaian paralel, apa yang terjadi dengan nyala kedua lampu?
Jawab : Semua lampu menyala, apabila salah satu
kabel dilepas, maka tidak akan berpengaruh pada lampu yang lain (lampu lain
tetap menyala)
9. Manakah yang lebih terang, nyala satu
buah lampu pada rangkaian paralel atau nyala 2 bauh lampu pada rangkaian
paralel?
Jawab : Satu buah lampu pada rangkaian paralel
10. Manakah yang menghasilkan nyala lampu
paling terang dan paling redup diantara rangkaian di bawah ini :
a. Dua buah lampu yang disusun seri dengan
2 buah baterai yang juga disusun seri (kurang
terang)
b. Dua buah lampu yang disusun seri dengan
dua buah baterai yang disusun pralel (paling
terang)
c. Dua buah lampu yagn disusun paralel
dengan dua buah baterai yang disusun seri (agak
terang)
d. Dua buah lampu yang disusun paralel
dengan dua buah baterai yang juga disusun paralel (terang)
11. Simpulkan keuntungan dan kerugian dari
rangkaian seri dan paralel yang telah dicoba !
Jawab
:
a. Rangkaian Seri
Keuntungan rangkaian seri adalah
hemat kabel, dan rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah.
Kerugiannya pada
saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya,
tidak terang (redup). Energinya juga boros, karena digambarkan 1R+1R+1R.
b. Rangkaian
Paralel
Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu mati, yang lain tetap
menyala, nyala lampu terang, hemat energi, karena digambaarkan 1/R+1/R+1/R.
Kerugian rangkaian paralel adalah rangkaiannya yang rumit, sehingga relatif
sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel.
12. Setiap kali kita mematikan sebuah lampu
di rumah, maka lampu yang lain tidak ikut padam, bagaimana hal ini bisa
terjadi?
Jawab : Hal ini dikarenakan dalam perumahan
digunakan sistem rangkaian paralel, sehingga apabila salah satu lampu
dimatikan, lampu lain tak terpengaruhi (tetap menyala)
Rangkaian listrik di rumah-rumah biasanya di pasang
secara paralel. Ini karena dalam rangkaian paralel, setiap peralatan (yang
memiliki hambatan tertentu) akan mendapatkan tegangan yang sama besar (dalam
rangkaian paralel tidak terjadi
pembagian tegangan). Sedangkan arus listrik yang diperlukan masing-masing
peralatan dapat di hitung berdasarkan nilai daya yang di butuhkannya (biasanya
tertera peralatan tersebut).
VII.
Kesimpulan
Ada dua jenis rangkaian listrik, yaitu
: rangkaian seri dan paralel.
a.
Rangkaian Seri
Rangkaian
seri adalah salah
satu rangkaian listrik yang
disusun secara sejajar (seri). Sifat khas rangkaian seri adalah kuat arus di
sepanjang rangkaian sama.
Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel, dan
rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah.
Kerugiannya pada saat satu lampu mati,
yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup).
Energinya juga boros, karena digambarkan 1R+1R+1R. V1 : V2 : V3 =IR1 : IR2
: IR3
b.
Rangkaian Paralel
Rangakain
listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama. Sifat khas dari rangkaian paralel adalah beda
potensial pada masing-masing cabang adalah sama
Keuntungan rangkaian paralel adalah
saat satu lampu mati, yang lain tetap menyala, nyala lampu terang, hemat
energi, karena digambaarkan 1/R+1/R+1/R.
Kerugian rangkaian paralel adalah
rangkaiannya yang rumit, sehingga relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan
banyak kabel. I1 : I2 : I3 =
I/R1 : I/R2 : I/R3
Rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan, sedangkan rangkaian
paralel berlaku sebagai pembagi arus.
VIII. Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar