Danau Gunung Tujuh adalah objek wisata paling favorit di Kabupaten
Kerinci dan sekitarnyadi dukung oleh panorama yang indah dan udara yang
sejuk. Dengan ketinggian 2.732 meter dpl, menjadikan danau ini sebagai
danau tertinggi di Asia Tenggara.
Kerinci
boleh bangga dengan keberadaan Danau Gunung Tujuh yang merupakan
danau tertinggi di Asia Tenggara. Selain itu keberadaan Danau Kerinci
yang merupakan terbesar kedua setelah Danau Toba di Sumatera Utara.
Serta terdapat bbeberapa danau kecil lainnya dengan keindahan alamnya
yang unik. Danau Belibis dengan alam yang masih asli memberikan
sentuhan yang berbeda.
Danau
Gunung Tujuh merupakan danau kaldera yang terbentuk akibat kegiatan
gunung berapi di masa lampau. Pada ketinggian 1.996 m dpl, danau ini
merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara. Danau ini sering ditutupi
kabut dengan suhu rata-rata 17 0C. Luas Danau ± 960 ha dengan
panjang berkisar 4,5 km dan lebar 3 km. Danau ini dikelilingi oleh
tujuh gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo (2.525 meter), Gunung Hulu
Sangir (2.330 m), Gunung Madura Besi (2.418 m), Gunung Lumut yang
ditumbuhi berbagai jenis lumut (2.350 m), Gunung Selasih (2.230 m),
Gunung Jar Panggang (2.469 m), dan Gunung Tujuh (2.735 m).
Danau
Gunung Tujuh dikenal sebagai Danau Sakti oleh masyarakat Kerinci.
Air danau selalu terlihat bersih bahkan daun-daun pun tidak ditemukan
walaupun terdapat banyak pohon tumbang dipinggir danau. Menurut
masyarakat sekitar Kejadian-kejadian aneh sering terjadi, seperti
perubahan cuaca secara tiba-tiba. Pada saat pembukaan wilayah danau,
salah seorang pekerja menceritakan bahwa perahu yang ditumpanginya
berputar di tengah danau tanpa penyebab yang jelas.
Masyarakat
sekitar percaya bahwa Danau Gunung Tujuh dihuni oleh mahkluk halus
yang berwujud manusia, bernama “Lbei Sakti” dan “Saleh Sri Menanti”
dengan beberapa pengikutnya yang berwujud harimau.
Danau
Gunung Tujuh merupakan sumber penghidupan bagi beberapa warga desa.
Terdapat beberapa pondok dipinggir danau yang digunakan oleh nelayan
sebagai tempat tinggal. Sehari-hari para nelayan mencari ikan dengan
perahu dan lukah, pagi hari lukah dipasang di tengah danau kemudian
sorenya lukah ini diangkat.
Perahu
yang digunakan terbuat dari satu kayu bulat utuh dengan diameter
berkisar 30-40 cm, kemudian dengan pengerjaan sedemikian rupa kayu bulat
ini dibentuk seperti perahu. Lukah yang digunakan oleh nelayan
terbuat dari bilah-bilah bambu yang dianyam. Lukah ini diikat pada
bagian tengah tali, pada ujung tali diikatkan botol minuman (sejenis
botol Aqua) dan batu pada ujung lainnya sebagai pemberat.Danau
ini terletak di Desa Pelompek Kecamatan Kayu Aro dengan jarak ± 56
km dari Sungai Penuh. Untuk menikmati keindahan dan kesejukkan udara
Danau Gunung Tujuh pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan
setapak selama 2-3 jam.
semoga tetap lestari..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar